Selasa, 31 Juli 2018

Pembuatan Busana - Desain Fesyen

Mata Pelajaran : Pembuatan Busana
Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Tata Busana
Kompetensi Keahlian : Desain Fesyen (4 Tahun)

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Desain Fesyen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Desain Fesyen. Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
WAKTU
UNIT KOMPETENSI
SKEMA SERTIFIKAI
3.1 Mengetes tempat dan alat kerja
4.1Menyiapkantempat dan alat kerja
7
Melakukan Pengepresan (Pressing)
Operator Senior
3.2Mengklasifikasikan mesin jahit
4.2Menyiapkan mesin jahit
7
Menjahit Dengan Mesin (Sewing)
Operator Senior
3.3Mengidentifi kasi pengepresan
4.3 Mengerjakan pengepresan
14
Melakukan Pengepresan (Pressing)
Operator Senior
3.4 Menganalisis pola
4.4 Membuat Pola
14
Membuat busana secara teknik konstruksi (Pattern Making)
Diusulkan
3.5 Menerapkan teknik memotong
4.5 Memotong Bahan sesuai pola
14
Memotong Bahan (Cutting)
Diusulkan
3.6 Memeriksa kualitas potong
4.6 Memeriksa kualitas potong
7
Mengawasi Mutu Pekerjaan Busana (Quality Cotrol)
Operator Senior
3.7 Menganalisis rencana kerja pembuatan rok
4.7 Membuat rencana kerja pembuatan  rok
14


3.8 Menerapkan pembuatan rok
4.8 Membuat rok sesuai rencana kerja
7
Menjahit Dengan Mesin (Sewing)
Operator Senior
3.9 Menganalisis rencana kerja pembuatan blus
4.9 Membuat  rencana kerja pembuatan blus
14


3.10 Menerapkan pembuatan blus
4.10 Membuat blus sesuai  rencana kerja
14
Menjahit Dengan Mesin (Sewing)
Operator Senior
3.11 Menganalisis rencana kerja pembutan gaun    
      
4.11Membuat   rencana kerja pembuatan gaun
14


3.12 Menerapkan pembuatan gaun
4.12 Membuat gaun sesuai rencana kerja
14
Menjahit Dengan Mesin (Sewing)
Operator Senior
3.13 Menganalisis rencana kerja pembuatan kemeja  
4.13Membuat   rencana kerja pembuatan kemeja
14


3.14 Menerapkan pembuatan kemeja
4.14 Membuat kemeja sesuai rencana kerja
14
Menjahit Dengan Mesin (Sewing)
Operator Senior
3.15 Menganalisis rencana kerja pembuatan celana
4.15 Membuat   rencana kerja pembuatan celana
14


3.16 Menerapkan pembuatan celana
4.16 Membuat celana sesuai  rencana kerja
14
Menjahit Dengan Mesin (Sewing)
Operator Senior
3.17 Menganalisis rencana kerja pembuatan busana anak
4.17 Membuat  rencana kerja pembuatan busana anak    
14


3.18  Menerapkan pembuatan busana anak
4.18 Membuat busana anak sesuai rencana kerja
14
Menjahit Dengan Mesin (Sewing)
Operator Senior
3.19 Menganalisi teknik penyelesaian busana dengan alat jahit tangan
4.19Menyelesaikan busana dengan alat jahit tangan
39
Menyelesaikan Busana Dengan Jahitan Tangan (Hand Sewing)
Operator Senior
3.20 Menganalisi busana tradisional
4.20 Membuat busana tradisional
52
Menjahit Dengan Mesin (Sewing)
Operator Senior
3.21 Menganalisis kebutuhan display busana tradisional
4.21 Melakukan display busana tradisional
39


3.22 Menentukan desain hiasan pada busana tradisional
4.22 Membuat hiasan pada busana tradisional
52
Membuat hiasan pada busana (Embroidery)
Operator Senior
3.23 Menganalisis busana pesta
4.23 Membuat busana pesta
52


3.24 Menganalisis kebutuhan display busana pesta
4.24 Melakukan display busana pesta
52


3.25 Menganalisis Blazer
4.25 Membuat Blazer
52


3.26 Menganalisi teknik penyelesaian Blazer
4.26Menyelesaikan Blazer
52


3.27 Menganalisis kebutuhan display Blazer
4.27Melakukan display busana Blazer
52


3.28 Menganalisis bahan untuk pembuatan  busana pengantin
4.28Melakukan bahan untuk busana pengantin
42


3.29 Menganalisis pembuatan busana pengantin
4.29 Membuat busana pengantin
42


3.30 Menerapkan hiasan pada busana pengantin
4.30 Membuat hiasan busana pengantin
42


3.31 Menganalisis teknik penyelesaian busana pengantin
4.31Menyelesaikan busana pengantin secara halus (adi busana)
42


3.32 Menganalisis kebutuhan display busana pengantin
4.32 Melakukan display busana pengantin
42


3.33 Menganalisis bahan untuk pembuatan  menurut sumber ide
4.33 Menyiapkan bahan untuk busana menurut sumber ide
42


3.34 Menganalisis busana menurut sumber ide
4.34 Membuat busana menurut sumber ide
56


3.35 Menerapkan hiasan pada sumber ide
4.35 Membuat hiasan pada sumber ide
56


3.36 Menganalisis teknik penyelesaian busana menurut sumber ide
4.36 Menyelesai kan busana menurut sumber ide
42


3.37 Menganalisis kebutuhan display menurut  sumber ide
4.37 Melakukan display menurut sumber ide
42


3.38 Menentukan kriteria proses/ hasil jahitan
4.38 Memeriksa Proses/hasil jahitan
56
Mengawasi Mutu Pekerjaan Busana (QualityControl)
Operator Senior
Jumlah
1170



Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar