Mata Pelajaran : Sistem Internet of Things (SloT)
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Sistem Informatika, Jaringan dan Aplikasi (SIJA) (4 Tahun)
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Kompetensi Keahlian : Sistem Informatika, Jaringan dan Aplikasi (SIJA) (4 Tahun)
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Sistem Informatika, Jaringan dan Aplikasi (SIJA) pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Sistem Informatika, Jaringan dan Aplikasi (SIJA). Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Sistem Informatika, Jaringan dan Aplikasi (SIJA) pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Sistem Informatika, Jaringan dan Aplikasi (SIJA). Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
KOMPETENSI DASAR
|
KOMPETENSI DASAR
|
WAKTU
|
UNIT KOMPETENSI
|
SKEMA SERTIFIKASI
|
3.1 Memahami konsep sistem interfacing
|
4.1
Mempresentasikan konsep
sistem interfacing
|
18
|
|
Diusulkan
skema baru kluster “Perekayasaan kecerdasan komputasi (IoT)”
|
3.2 Menerapkan desain sistem interfacing
|
4.2
Membuat desain sistem
interfacing
|
18
|
|
|
3.3 Menganalisis permasalahan desain sistem interfacing
|
4.3
Memperbaiki permasalahan
desain sistem interfacing
|
18
|
|
|
3.4 Mengevaluasi desain sistem interfacing
|
4.4
Merancang desain baru
sistem interfacing
|
18
|
|
|
3.5 Memahami bahasa pemrograman mikrokontroller
|
4.5
Mempresentasikan bahasa
pemrograman mikrokontroller
|
18
|
|
|
3.6 Menerapkan bahasa pemrograman untuk input/output digital/analog pada
mikrokontroller
|
4.6
Membuat aplikasi
input/output digital/analog pada
mikrokontroller
|
18
|
|
|
3.7 Menganalisis permasalahan pemrograman input/output digital/analog pada
mikrokontroller
|
4.7
Memperbaiki permasalahan
pemrograman input/output digital/analog pada mikrokontroller
|
18
|
|
|
3.8 Mengevaluasi hasil pemrograman input/output digital/analog pada
mikrokontroller
|
4.8
Menciptakan program baru
untuk input/output digital/analog pada mikrokontroller
|
18
|
|
|
3.9 Menerapkan prosedur komunikasi
data menggunakan RS232/UART/2WireCom pada mikrokontroller
|
4.9
Membuat aplikasi
mikrokontroller menggunakan protokol RS232/UART/2WireCom
|
18
|
|
|
3.10 Menganalisis permasalahan komunikasi data menggunakan RS232/UART/2WireCom
pada mikrokontroller
|
4.10
Memperbaiki permasalahan
komunikasi data menggunakan RS232/UART/2WireCom pada mikrokontroller
|
18
|
|
|
3.11 Menerapkan prosedur aplikasi mikrokontroller menggunakan media nirkabel
|
4.11
Membuat aplikasi
mikrokontroller menggunakan media nirkabel
|
18
|
|
|
3.12 Menganalisis permasalahan aplikasi mikrokontroller menggunakan media
nirkabel
|
4.12
Memperbaiki permasalahan
aplikasi mikrokontroller menggunakan media nirkabel
|
18
|
|
|
3.13 Menerapkan prosedur komunikasi antar sistem embedded
|
4.13
Membangun komunikasi antar
sistem embedded
|
20
|
|
|
3.14 Menganalisis komunikasi antar sistem embedded
|
4.14
Memperbaiki permasalahan
komunikasi antar sistem embedded
|
15
|
|
|
3.15 Menerapkan prosedur komunikasi antara sistem embedded dengan sistem
komputer
|
4.15
Membuat aplikasi komunikasi antara sistem embedded dengan
sistem komputer
|
20
|
|
|
3.16 Menganalisis komunikasi antara sistem embedded dengan sistem komputer
|
4.16
Memperbaiki permasalahan
komunikasi antara sistem embedded dengan sistem komputer
|
15
|
|
|
3.17 Menerapkan desain aplikasi komunikasi sistem Internet of Things (IoT)
berbasis jaringan komputer
|
4.17
Membangun aplikasi
komunikasi sistem Internet of Things (IoT) berbasis jaringan komputer
|
20
|
J.612000.035
Menunjukkan Internet of Things (IoT) dan
Smart City Technology |
|
3.18 Menganalisis permasalahan desain aplikasi komunikasi sistem Internet of
Things (IoT) berbasis jaringan komputer
|
4.18
Memperbaiki permasalahan
desain aplikasi komunikasi sistem Internet of Things (IoT) berbasis jaringan
komputer
|
20
|
|
|
3.19 Mengevaluasi hasil desain aplikasi
komunikasi sistem Internet of Things (IoT) berbasis jaringan komputer
|
4.19
Merancang desain baru
aplikasi komunikasi sistem Internet of Things (IoT) berbasis jaringan
komputer
|
15
|
|
|
3.20 Menerapkan prosedur membuat aplikasi Internet of Things (IoT) berbasis
desktop
|
4.20
Mendemonstrasikan aplikasi
Internet of Things (IoT) berbasis desktop
|
15
|
|
|
3.21 Menganalisis permasalahan aplikasi Internet of Things (IoT) berbasis
desktop
|
4.21
Memperbaiki permasalahan
aplikasi Internet of Things (IoT) berbasis desktop
|
20
|
|
|
3.22 Mengevaluasi hasil aplikasi Internet of Things (IoT) berbasis desktop
|
4.22
Membuat aplikasi baru
Internet of Things (IoT) berbasis desktop
|
20
|
|
|
3.23 Menerapkan prosedur membuat aplikasi Internet of Things (IoT) berbasis
web
|
4.23
Mendemonstrasikan aplikasi
Internet of Things (IoT) berbasis web
|
24
|
|
|
3.24 Menganalisis permasalahan aplikasi Internet of Things (IoT) berbasis web
|
4.24
Memperbaiki permasalahan
aplikasi Internet of Things (IoT) berbasis web
|
24
|
|
|
3.25 Menganalisis hasil aplikasi Internet of Things (IoT) berbasis web
|
4.25
Membuat aplikasi baru
Internet of Things (IoT) berbasis web
|
32
|
|
|
3.26 Memahami aplikasi IoT berbasis mobile
|
4.26
Mempresentasikan aplikasi
IoT berbasis mobile
|
24
|
|
|
3.27 Menerapkan prosedur membuat antarmuka komunikasi sistem embedded dengan
perangkat mobile
|
4.27
Membangun antarmuka
komunikasi sistem embedded dengan perangkat mobile
|
24
|
|
|
3.28 Menganalisis permasalahan pembuatan antarmuka komunikasi sistem embedded
dengan perangkat mobile
|
4.28
Memperbaiki permasalahan
pembuatan antarmuka komunikasi sistem embedded dengan perangkat mobile
|
24
|
|
|
3.29 Mengevaluasi hasil pembuatan antarmuka komunikasi sistem embedded dengan
perangkat mobile
|
4.29
Membuat antarmuka
komunikasi sistem embedded dengan perangkat mobile baru
|
24
|
|
|
3.30 Menerapkan prosedur membuat aplikasi IoT berbasis mobile
|
4.30
Membangun aplikasi IoT
berbasis mobile
|
32
|
|
|
3.31 Menganalisis permasalahan aplikasi IoT berbasis mobile
|
4.31
Memperbaiki permasalahan
aplikasi IoT berbasis mobile
|
24
|
|
|
3.32 Mengevaluasi hasil aplikasi IoT berbasis mobile
|
4.32
Membuat aplikasi baru IoT
berbasis mobile
|
30
|
|
|
JUMLAH JAM
PEMBELAJARAN
|
658
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar